Selasa, 24 Juli 2012

Mendefinisikan Cinta

Sekedar mengingat dan menuangkannya kembali kedalam tulisan, apa yang baru saja saya dengar dan saya rekam dalam memory otak sebuah tausiyah dari ust.DR Aam Amirudin,Msi pada Tarhib Ramadhan ba'da Dzuhur siang ini dikantor.
Cinta tak dapat di definisikan, karena sekalipun cinta diungkapkan dengan berbagai bahasa dan kalimat pendukungnya itu hanyalah sekedar mengungkapkan kulit luarnya saja, karena sejatinya Cinta adalah misteri Illahi, kita hanya mampu melihat indikator indikatornya saja tanpa mampu mengukur kedalamannya, dan apa itu indikatornya dapat kita telaah melalui mata lahir maupun mata bathin, melaui kehidupan sehari hari, tapi saya ga mau bahas itu karena setiap dari kita pasti dapat membaca dan mengetahui apa itu indikator cinta, karena kita terlahir karena cinta Allah pada hambanya juga karena cinta kedua orang tua kita, dan tanpa mengesampingkan kelahiran anak manusia yang lahir tanpa didasari cinta, akan tetapi sejatinya segala yang terjadi adalah bukti kecintaan Allah terhadap hambanya, selalu ada hikmah/kebaikan dari takdir yang Allah beri, selama kita yakin dan percaya bahwa kita mampu mengupayakan perbaikan diri,Insya Allah...
 Cinta terbagi menjadi tiga kategori yaitu :

  1. Cinta yang Rohmah atau Rahmat Yaitu cinta yang diberikan Allah kepada Hambanya yang hakiki tak akan mungkin tertandingi oleh cinta mahluknya.
  2. Cinta yang Mawadah Yaitu cinta yang semakin hari semakin bertambah kadarnya,sebagai contoh kecintaan orang tua terhadap anaknya tak peduli betapa anaknya tak sempurna atau membuat kesal orang tuanya, tapi cinta itu tak pernah surut dan berkurang. Pada jaman Rasulullah pernah ada seorang anak muda yang harus menggendong ibunya kemanapun ia pergi sampai bahunya berdarah karena luka, kemudian sang pemuda tersebut bertanya pada Rasulullah,"yaa Rasull apakah aku termasuk anak yang berbakti kepada orang tuaku, ??" karena pemuda itu merasa belum cukup baktinya terhadap orang tuanya, kemudian Rasull menjawab " sungguh engkau termasuk anak yang berbakti dan Allah Ridho padamu, tapi seberapapun besar baktimu tak akan mampu membalas kebaikan dan cinta ibumu terhadapmu". Subhanallah Mataku langsung berkaca kaca mendengarnya, sementara dapat kita liat dimedia cetak ataupun televisi, berapa banyak anak yang durhaka terhadap orang tuanya jangankan untuk membalas budi baik orang tua mereka, merekapun tak segan untuk menyakiti, bahkan membunuh orang tua kandungnya sendiri, Naudzubillahi mindzalik.
    Doaku " Yaa Allah jadikan kami anak-anak yng tau membalas budi baik orang tua kami, hindarilah kami dari perbuatan-perbuatan yang dapat menyakiti hati orang tua kami, karena kami tau kami tak akan sanggup membalas budi baik orang tua kami dan ampunilah dosa-dosa kami yang terkadang khilaf atau dengan sengaja menyakiti hati orang tua kami,Insya Allah ta'alla minal aaminin 
  3. Cinta yang Mahabah Yaitu cinta yang menimbulkan kebosanan, sebagai contoh kecintaan kita terhadap suatu barang yang kita sukai (gadget, mobil, properti, dll) adapun arti kata cinta yang Mahabah kedua adalah : Cinta yang fluktuatif, sebagai contoh kecintaan kita terhadap Allah dan Rasullnya, sebagaimana Rasulullah pernah bersabda bahwa kecintaan manusia terhadap Allah adalah cinta yang mahabah, karena iman seseorang itu dapat bertambah dan berkurang. Dan apa kaitannya dengan Cinta kita kepada Allah dan Rasullnya??? Jika kita telah mencintai Allah dan Rasullnya maka Allah akan memberikan karunianya dengan membukakan pengetahuan kita terhadap Agama (Islam) sehingga menimbulkan kecintaan dan kedekatan terhadap Allah SWT, untuk itu hendaknya kita tidak hanya menunggu hidayah dari Allah tapi mencari hidayah itu sendiri agar Allah perkenankan hidayah-Nya untuk memasuki relung hati kita, agar kita mendapat Rahmat-Nya di kehidupan Dunia dan Akhirat kita, Aamiin Ya Rabb

0 komentar:

Posting Komentar