Ada beberapa cara yang bisa kita terapkan agar acara belanja
kita bisa menjadi sesuatu yang fun dan pastinya tidak merusak kondisi
kesehatan finansial.
1. Alokasi pos pengeluaran
Coba buat yang namanya Rekening Belanja khusus. Buat nama yang menarik yang paling represent your top shopping priorities. Misalnya, grooming account, culinary account, shopping account, atau lainnya. Untuk rekening belanja, lakukan ini;
- Setiap bulan alokasikan maksimal 10% dari gaji untuk berbelanja.
- Hanya gunakan uang tunai dan kartu debit untuk berbelanja.
- Buat Rencana Pengeluaran selama satu bulan.
2. Punya tabungan belanja
Bedanya dengan rekening belanja adalah, tabungan belanja
merupakan tempat kita untuk mengumpulkan uang hingga saldonya mencapai
target. Sayangnya, I have to be honest with you, tabungan belanja tidak cocok untuk Impulse Spender. Karena, sulit sekali bagi si impulsif untuk menahan keinginan belanja demi sesuatu yang lebih besar.
- Alokasikan berapa saldo minimal yang harus kamu miliki sebelum mewujudkan keinginan.
- Cara pembayaran bisa dengan kartu debit maupun kartu kredit.
1. Buatlah wish list. Percaya atau tidak, keberadaan wish list ini bisa merubah cara kita dalam mengelola uang belanja. Wish list membuat kita lebih “sadar” mengenai apa yang kita butuhkan dan inginkan. Namanya juga wish, tidak ada salahnya, kok, menulis semua keinginan kita. Saya tidak pernah absen membuat wish list sejak kecil karena membuat saya selalu fokus terhadap hal-hal yang punya value besar untuk diri saya.
2. Punya rekening belanja. Buatlah satu rekening khusus yang terpisah dari rekening operasional bulanan. The benefit of having your own shopping account is you don’t have to tell you other-half about your spending.
Karena yang penting masing-masing sudah sepakat berapa saldo yang
dialokasikan setiap bulan untuk rekening belanja suami dan istri.
3. Berani gesek (kartu kredit), harus berani bayar! Boleh, kok, pakai kartu kredit sebagai alat pembayaran (bukan tambahan penghasilan). Asalkan …- Bayar lunas saat jatuh tempo.
- Kita paham tanggal cetak dan tanggal jatuh tempo.
- Cari kartu kredit yang banyak tawaran diskon dan memberi points reward.
- Gunakan diskon dan reward dengan cerdas, dan bukan menjadi dasar belanja.
4. Have a shopping buddy. Nah,
teman belanja ini harus yang bisa kasih tahu kita kalau barangnya tidak
cocok dan membuat kita tetap patuh pada anggaran. Kalau perilakunya sama
dengan kita, sih, bukan shopping buddy namanya
5. Lengkapi kalimat ini:
Mendingan saya menghabiskan uang untuk____________________________
daripada menghabiskan uang untuk_____________________________________
daripada menghabiskan uang untuk_____________________________________
Bawalah catatan ini di dompet kita untuk mengingatkan apa yang menurut kita penting.
Like millions other gals in this planet, I really love to shop. Saya akui once in a while
suka kalap juga saat belanja terutama di musim diskon. Tapi, setidaknya
beragam kiat di atas bisa membantu saya untuk tetap punya kendali
terhadap keuangan kita sendiri dan tidak merusak financial plan keluarga. Just try and share how it goes for you. Live a Beautiful Life!
Tulisan ini hanya ingin berbagi info dan ilmu yang disadur dari : Prita Ghozie As a financial planner, writer,
speaker, lecturer, and an author of Best-Selling book “Menjadi Cantik,
Gaya, & Tetap Kaya”. She is the CEO & Chief Financial Planner of
ZAP Finance, an independent financial planning firm.tentang bagaimana caranya agar kita dapat berbelanja tanpa membuat merana setelahnya hehehe, seperti kebanyakan kaum wanita yang terkadang suka menghabiskan separuh penghasilannya untuk belanja, jangan sampai kebiasaan yang seharusnya bisa kita kontrol menjadi bagian dari salah satu penyebab timbulnya masalah dalam hubungan pernikahan, seperti sepasang pasutri yang suka Work Shop ( Abi Work, Umi Shop) suatu kerjasama yang pastinya bikin abi pusing tujuh keliling aHahahahah......
0 komentar:
Posting Komentar