Senin, 22 Desember 2014

Perencanaan Keuangan Keluarga

Setelah lama gak produktif dalam menulis blog, kali ini saya mau berbagi cerita tentang diskusi forum Parenting yang saya ikuti, rekomendasi sahabat baik saya agar saya mengikuti forum tersebut, dan kali ini membahas perencanaan keuangan keluarga. Maklum yaa karena status saya sekarang sudah jadi nyonya, maka saya harus aktualisasi diri sebagai Istri, dan calon Ibu, lalu bagaimana mengelola keuaangan yang baik dan tercapai tujuan keluarga
 yang Samawa, yang sejahtera dan bermanfaat untuk sesama. Sebenernya perencanaan keuangan ini bisa diterapkan semua pihak, termasuk yang belum berkeluarga (Menikah).
Karena menurut praktisi dan dosen di FEUI, juga pembicara Perencanaan Keuangan dalam forum parenting, mba Kikau (Kaukabus Syarqiah). Perencanaan Keuangan adalah hal yang sebenernya biasa kita lakukan dalam kehidupan sehari- hari, Misalnya : Punya cita-cita pergi umroh dan haji, pengen kuliah lagi, pengen punya rumah, dll.Kita punya niat, kita nabung dan kita beli.

Senin, 17 November 2014

Pendidikan Anak Tanggung Jawab Orang Tua

Kita yang sudah menjadi orang tua tentu senantiasa berharap, berdo’a dan berusaha semaksimal mungkin agar anak-anak kita kelak menjadi anak-anak yang shalih, anak-anak yang bermanfaat. Namun siapa yang bertanggung jawab menjadikan mereka anak shalih, apakah orang tua? Ataukah sekolah dan para gurunya?
Beruntungnya Orang Tua Yang Memiliki Anak Shalih

Kamis, 27 Februari 2014

Suami Haruslah Setegar Pilar

Ini benar-benar kunci keutuhan dan kebahagiaan rumah tangga. Jika suami istri memegang kuat-kuat konsep An Nisa’: 34, maka itulah jaminan berlayarnya bahtera tanpa masalah berarti walau ombak bisa menggulung setinggi gunung. Tetapi jika sebaliknya, yang terjadi adalah ketidaknyamanan terus menghantui sejak di pelabuhan pertama hingga sampan mulai dikayuh. Apalagi ketika langit mulai gelap.

Ayat ini sudah dilupakan oleh banyak keluarga muslim. Sehingga para suami kehilangan kendali kepemimpinan dan kelayakannya sebagai pendidik. Pelan tapi pasti, kewibawaan suami menghilang hingga hampir-hampir sirna. Bahkan telah ada yang sirna. Tak ada lagi sorot mata berwibawa penuh makna yang tak perlu mengeluarkan instruksi tetapi telah dipahami istri dan dilaksanakan.

Kamis, 23 Januari 2014

Begitulah Cara Mereka Membalikkan Pemikiran Kita



Ada sepenggal cerita yang seharusnya membuka pemikiran kita, bagaimana selama ini kita sudah di bolak-balikan pola fikirnya menjadi sedemikian rupa agar yang bathil tampak seperti perbuatan keseharian yang biasa kita lakukan, sementara di luar sana para penjajah pemikiran merasa menang atas tipu daya yang mereka lakukan terhadap ummat Muslim di dunia.

Lantas apakah setelah terjadi propaganda pemikiran yang mereka lakukan, kita hanya berdiam diri saja melihat generasi setelah kita tergerus oleh pemikiran dan mengekor kebiasaan yang salah? Atau kita turut ambil bagian menjadi salah satu penggerak dimana perubahan harus terjadi, mungkin mengembalikan pola fikir yang salah tidaklah mudah, namun kita bisa turut ambil bagian untuk tidak meneruskan kebathilan.
Semangat generasi muda pejuang Islam yang lebih baik!!! Kita bisa jika kita mau dan berusaha untuk memperbaikinya. Dan jangan berkomentar sebelum bertindak, lakukan saja dan kita lihat apa yang akan terjadi, memang ga akan instan perubahan terjadi, tapi langkah kecil menjadi berarti dari pada enggak melangkah sama sekali..

Ibu Guru berkerudung rapi tampak bersemangat di depan kelas sedang mendidik murid-muridnya dalam pendidikan Syari’at Islam. Di tangan kirinya ada kapur, di tangan kanannya ada penghapus.
Ibu Guru berkata, “Saya punya permainan.
Caranya begini, di tangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada penghapus.
Jika saya angkat kapur ini, maka berserulah “Kapur!”, jika saya angkat penghapus ini, maka berserulah “Penghapus!”
Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti.
Ibu Guru mengangkat silih berganti antara tangan kanan dan tangan kirinya, kian lama kian cepat.
Beberapa saat kemudian sang guru kembali berkata, “Baik sekarang perhatikan. Jika saya angkat kapur, maka berserulah “Penghapus!”, jika saya angkat penghapus, maka katakanlah “Kapur!”. Dan permainan diulang kembali.



Rabu, 11 Desember 2013

Kesalahan Istri Yang Terkadang Dilakukan Kepada Suami


Berikut ini adalah ungkapan nyata dari seorang lelaki yang menginginkan bahwasannya wanitanya atau Istrinya tidak berlaku seperti yang akan di ungkapkan di bawah ini, terhadap suaminya. Kalo kemarin-kemarin postingan aku tentang sudut pandang wanitanya doang, nah sekarang biar lebih komprehensif dan berimbang, serta menumbuhkan adab saling menghormati dan menghargai dalam menyikapi perbedaan antara lelaki dan wanita. Beuuuh bahasanya berat berat beraaaat *gayalah
 
Sharing aku kali ini, tentang obrolan antar gender kala itu, eh bukan obrolan sih lebih tepatnya sharing session dan aku sebagai pendengar mencoba menyimpulkan lewat tulisan. Maaf ya temans ungkapan lelakinya ini aku gambarin secara garis besarnya aja, selebihnya aku jabarin menurut pengertianku, jadi kalo ada kalimat yang keserimpet silahkan di artikan sendiri yaaa :D

Mungkin dari kita sendiri sebagai wanita banyak yang gak nyadar apa sih yang di mau para suami, atau apa sih yang harus dilakukan untuk meminimalisir kesalahan yang sadar ataupun khilaf (semoga ga banyak khilafnya yaaaa) bisa kita lakukan kepada suami, jadi kita nih yang para wanitanya kudu nyimak nih!! Anyook yang kepo, yang kepo kayak akyu yuuk di simak seperti apa sih ungkapan isi hati nya ????  


Senin, 18 November 2013

Mengelola Rasa Cemburu

Assalamuálaikum sahabat muslimah, ketemu lagi... Apa kabar pembaca setiaku?

Apa kabar juga Follower blog aku yang cuma 3 orang ini? Semoga kita semua selalu di Rahmati Allah, dalam keadaan sehat wal'afiat dan semakin Istiqomah di jalan Allah, Allahumma Aamiin, makasih loh udah rajin ngajakin temen-temen nya berkunjung ke blog aku (hahahah kepedean, aseli ini yang jadi follower emang temen sendiri juga, tapi mereka ga disuap ataupun dibayar kok, meskipun hanya dengan segelas es cendol buat jadi pembaca setia tulisan di blog aku) hehehe

Lama ga nge-blog karena sibuk dan ga ada ide, eh nemu artikel yang pas banget nih sama keadaan hati yang sedang merasakan kadang panas kadang mendung dan sedikit gerimis kayak musim pancaroba hehehe, cemburu atas apa yang bukan Hak-ku. *Catatan : Bukan Untuk Ditiru

Well ternyata banyak juga yang mengalami kejadian serupa, berdasarkan curhatan beberapa temen via BBM, yang dari awalnya "Cinta Dalam Diam sampe akhirnya ganti judul jadi Cinta Dalam Ikhlas". Kebanyakan sih perempuan nih yang sering mengalami hal ini, atau emang lelaki yang jago banget menyembunyikan perasaan nya? Ga ada yang salah dengan perasaan cemburu, yang salah adalah karena yang kita cemburui belum menjadi suami kita, beginilah akibatnya jika hati kita sudah terisi pada hal selain Allah, padahal cinta sejati pada manusia hanya dapat dirasa jika kita mencintai Allah diatas segala-galanya.

Senin, 26 Agustus 2013

Waktu Yang Baik Untuk Berdoa

Do’a yang paling utama dan paling mencakup segala perkara adalah do’a yang terdapat dalam firman Allah Ta’ala:

وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Dan di antara mereka ada yang mengucapkan: “Wahai Rabb kami berikanlah kami kebaikan di dunia dan akhirat dan jauhkanlah kami dari adzab neraka” (QS. Al Baqarah: 201)

Do’a ini adalah do’a yang isinya paling mencakup berbagai macam hal karena di dalam do’a tersebut terkumpul antara kebaikan dunia dan akhirat. 
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam banyak membaca do’a ini. 
Selayaknya orang itu membaca do’a ini. Demikian juga doa-doa yang diajarkan, sehingga dia menjadi orang yang mengamalkan sunah dalam setiap kondisi.

Kamis, 13 Juni 2013

Pertanda Ia Adalah Jodoh Ku

Banyak diantara kita yang pasti masih bertanya-tanya siapakah jodoh kita kelak? Bahkan pada teman aku yang sudah pacaran bertahun-tahun pun masih menyangsikan apakah pacarnya tersebut adalah jodoh nya kelak. Apalagi bila umur sudah dirasa cukup, tapi Allah belum mempertemukan dengan jodoh yang kita nanti, pasti perasaanya makin penasaran :) Iya apa iyaa?? hehehe... Padahal urusan "Jodoh" adalah salah satu Takdir yang masih jadi rahasia Allah.

Selasa, 09 April 2013

Tips Cara Menyusui Yang Baik dan Benar



وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ أَوْلاَدَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ أَرَادَ أَن يُتِمَّ الرَّضَاعَةَ وَعلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ
Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. (Al Baqarah : 233)

Bagi seorang ibu, menyusui adalah momen berharga karena ASI telah diciptakan oleh Allah dengan segala keistimewaannya. Komposisi ASI telah didesain agar sesuai dengan ritme perkembangan bayi dan dapat mendukung pertumbuhannya. Oleh karenanya periode menyusui ada baiknya dipersiapkan dengan baik agar ketika bayi lahir kelak, sang ibu dapat memberikan ASI kepada bayinya dengan optimal.

Selasa, 02 April 2013

Tips Mendidk Anak Agar Menjadi Soleh & Solehah

Anak adalah harta yang tak ternilai oleh apapun. Dia ibarat titipan indah yang di anugerahkan Allah kepada Orang Tuanya. Pada masa depannya lah terletak Harapan serta Kebahagiaan para Orang Tua.

Dijaman modern seperti sekarang ini, adalah sebuah keharusan bagi orang tua untuk mengajarkan anak- anak mereka tentang pentingnya akidah yang lurus. Hal ini penting untuk dilakukan, mengingat banyaknya pengaruh diluaran yang bisa membentuk karakter anak- anak kita. Maka sebagai orang tua, kita harus tahu bagaimana cara mengarahkan mereka, agar kelak mereka menjadi anak- anak yang sholeh. Berikut beberapa tips mendidik anak agar menjadi sholeh/Sholehah, Insya Allah.
1. Solehkan Diri, Solehkan Anak.
“Buah jatuh tak jauh dari pohonnya”, perumpamaan ini tepat sekali untuk menggambarkan bahwa sifat atau karakter anak tak jauh dari orang tuannya. Karena itulah, sebelum kita mempunyai cita-cita untuk mempunyai anak sholeh, memang sebaiknya para orang tua mensholehkan diri mereka. Orang tua juga selayaknya melengkapi diri dengan berbagai ilmu, agar dapat digunakan dalam pengasuhan anak. Ketika anak dibekali oleh bangunan keagamaan yang baik, hal ini akan menciptakan langkah antisipasif terhadap bencana kebobrokan akhlak anak dimasa depan. Jadi sekedar memerintahkan anak untuk berbuat, tidaklah cukup membentuk karakter dan pribadi yang sholeh pada diri mereka. Orang tua juga harus sanggup untuk memberikan tauladan dalam hal berbuat baik.