Jika
dua orang memang benar-benar saling menyayangi satu sama lain. Itu bukan berarti
mereka harus bersama saat ini juga. Tunggulah di waktu yang tepat, saat semua
memang sudah siap, maka kebersamaan itu bisa jadi 'hadiah' yg hebat utk orang-orang
yg bersabar.
Sementara kalau waktunya belum tiba, sibukkanlah diri untuk terus
menjadi lebih
baik, memperindah Akhlak, melayakkan diri untuk mendapatkan yang
terbaik, menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Waktu dan
jarak akan menyingkap
rahasia besarnya, apakah rasa sayang itu semakin besar, atau semakin
memudar, karena hati bicara.
Ini proses, karena cinta bukan sekadar dari mata atau tampilan fisik saja.
Proses mereka terbalik, mulai dari memiliki prinsip-prinsip,
pemahaman-pemahaman yang baik, lantas hati dan otak akan mengolahnya, baru
terakhir mata, telinga dan panca indera menjadi simbolisasi cinta tersebut.
Tetapi apapun cara dan prosesnya, jika akhirnya semua fase itu terlewati masih
ada satu hal penting lain yg mengujinya. Yaitu kesementaraan..
Apakah cinta itu perasaan yang bersifat sementara ? Kabar buruknya ya. Jangan
berdebat soal ini. Sehebat apapun cinta kita, pasti takluk oleh waktu. Tapi
kabar baiknya, meski ia bersifat sementara, kita selalu memiliki kesempatan
untuk membuatnya ‘abadi’, everlasting. Bagaimana caranya?