Terpecut oleh ucapan sahabat aku kemarin malam saat kami
menghabiskan senja di depan rumah, ga biasanya dia ngomongin hal ini
katanya “tahu gak sist, cinta itu butuh pembuktian sist agar terlihat
kesungguhan kita, dan terbalas cinta kita” jika cinta kepada manusia
saja butuh pembuktian baru bisa dianggap cinta apalagi cinta kepada
ALLAH, Iya aku tersadar bahwa aku sering sekali mengatakan bahwa aku
mencintai ALLAH, jangan jangan aku memang hanya pandai berucap gak mampu
membuktikan :)
Ketika ini masih sering terulang dimana shalat dhuha aku cuma dua
rakaat itupun dengan terburu buru karena ada kerjaan, ketika
qiyamullail hanya dua rakaat inipun dengan kepala hampir jatuh
tertidur karena ngantuk, shalat lima waktu? selalu diujung waktu,
nyaris abis tuh waktu, dhuhur mepet ashar, ashar mepet magrib, magrib
mepet isya dan isya jelang subuh, subuh ketiduran :) udah gitu milih
ayatnya yang pendek- pendek saja agar cepet selesai. gak pake doalah
karena ALLAH tahu apa yang aku inginkan [parah], lipat sajadah dan
kabur ngejar dunia :)
Dengan kelakuan seperti diatas, kira kira pantas gak ya aku
bilang cinta kepada ALLAH, berlama lama aja gak mau, lebih milih
dunia, artinya aku lebih cinta dunia belum cinta ALLAH :) malu gak sih
ngomong cinta tapi gini kelakuan kita? duh ampuni hamba ya ALLAH,
ternyata hamba belum mampu membuktikan kesungguhan cinta hamba baru
sebatas keluar dari bibir hamba, beri hamba waktu untuk membuktikan
agar tak menyesal dihari akhir nanti :)
Ketika ini masih sering terjadi aku membaca AlQur’an kalau
sempet, padahal aku tahu bahwa petunjuk hidup ada disana, bahwa
AlQuran adalah surat cinta kekasih ku, okelah sesekali aku baca tapi
itu pun kalau sempet, tanpa memahami arti dan maknanya asal baca, asal
kedengeran merdu ditelinga sendiri dan ternyata ayat-ayat yang
mengalir tak jua membuat dada ini bergetar, padahal tanda-tanda orang
beriman itu adalah “ketika dibacakan ayat-ayat ALLAH maka tergetarlah
hatinya“
Yang begini ngaku beriman? ya ALLAH takut banget rasanya hatiku
membaca tulisanku sendiri diatas, terbayang bahwa selama ini aku
lalai, bahwa aku masih jauh dari mampu membuktikan bahwa aku
mencintai-MU seperti teriakan lantang bibirku, takut jika waktu aku
semakin sempit untuk memperbaiki keimananku ini …
Jika tak segera ku perbaiki keimanan ini dengan memperbanyak
ibadah, apakah pantas aku bertemu dengan ALLAH dan Rasul-NYA kelak?
sedang wajah Indah ALLAH dijanjikan akan diperlihatkan hanya kepada
orang-orang beriman yang masuk ke dalam surga ALLAH kelak. Dan tanda
tanda orang beriman jelas bahwa ketika disebut nama ALLAH maka
tergetarlah hatinya, harusnya aku upayakan ini, caranya?
Sekedar bertanya tak akan mengubah keadaan bukan? kini waktunya
memperbaiki semuanya, shalat pada waktunya plus rawatib sebelum dan
sesudahnya tak akan melewati 20 menit dari 60 menit waktu istirahat
koq, puasa senin kamis sebagai pembuktian bahwa kita konsisten
beribadah tak hanya di puasa Ramadhan, zakat atas uang dan rejeki lain
yang kita terima, sedekah setiap hari meski hanya 1000 [seribu] rupiah
namun rutin, membaca Al Quran dan maknanya, shalat malam jangan
ditinggal karena bertemu ALLAH adalah saat terindah, untuk ampunan dan
cinta dan berteman dengan orang-orang yang soleh/solehah dan dzikir
malam perpanjanglah...Insya Allah Ia perkenankan kemudahan untuk kita,
Allahuma Aamiin ^_^
Sumber : Copas dari Kata-kata Hikmah, Smoga bermanfaat buat kita semua
Minggu, 18 November 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar