Rabu, 29 Agustus 2012

Komunikasi Efektif Suami Istri

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak dijumpai pasangan suami istri yang terjebak dalam konflik berkepanjangan, hanya karena sebab yang sepele dan remeh. Mereka tidak mampu mengungkapkan keinginan dan perasaan secara lancar kepada pasangannya, yang berdampak muncul salah paham dan memicu emosi serta kemarahan pasangan. Ini menunjukkan adanya komunikasi yang tidak lancar, sehingga berpotensi merusak suasana hubungan antara suami dengan istri.
Ternyata, komunikasi memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan keharmonisan kehidupan rumah tangga. Gagal berkomunikasi bisa mengancam keutuhan sebuah keluarga, bahkan sampai ke tingkat perceraian. Sebenarnya apakah maksud komunikasi, dan bagaimana agar bisa berkomunikasi secara efektif kepada pasangan?

Makna Komunikasi
Komunikasi adalah aktivitas menyampaikan apa yang ada dalam pikiran, konsep yang kita miliki dan keinginan atau perasaan yang ingin kita sampaikan pada orang lain. Komunikasi juga bermakna sebagai seni mempengaruhi orang lain untuk memperoleh apa yang kita inginkan. (B S Wibowo, 2002).
Yang dimaksud dengan komunikasi efektif adalah sebuah bentuk komunikasi dimana pesan yang disampaikan berhasil mencapai sasaran dengan feedback (respon) yang sesuai dengan tujuan. Jika suami menghendaki “Aku ingin dibuatkan teh panas manis”, maka istri mengerti persis setingkat apa panasnya dan seperti apa tingkat kemanisannya. Jika istri membuatkan kopi pahit, maka jelas ini bentuk komunikasi yang terdistorsi secara berlebihan.
Jika istri menghendaki, “Aku ingin engkau perhatikan”, maka suami mengerti persis bentuk perhatian seperti apa yang diinginkan istri dan menyenangkan hati istri. Jika suami justru pergi meninggalkan rumah dengan marah, ini menandakan proses komunikasi yang terlalu jauh menyimpang.

Selasa, 28 Agustus 2012

10 Cara Mendeteksi Penyakit dari Tubuh Wanita

Salah satu dari banyak hal indah tentang tubuh Anda adalah, tubuh memiliki sensor penyakit yang sudah tertanam. Para ahli mengatakan, Anda bisa melihat tanda-tanda peringatan dini bahkan kondisi serius hanya dengan memperhatikan secara seksama tubuh Anda di depan cermin.

Jadi silakan, lihatlah lebih dekat.


KUKU

Jika Anda melihat garis-garis gelap di bawah kuku
Tahi lalat berukuran besar bukan satu-satunya pertanda kanker kulit — penyakit ini juga dapat berkembang di bawah kuku. Garis-garis berwarna kekuningan, coklat, atau hitam adalah tanda dari kerusakan sel, mungkin akibat melanoma (bentuk kanker kulit paling mematikan), ujar Ariel Ostad, M.D., dermatolog di New York City.

Dengan deteksi dini dan pengobatan, sekitar 95 persen kasus dapat disembuhkan, sehingga segera temui dokter kulit jika menemukan gejala tersebut.

Minggu, 12 Agustus 2012

Saat Memutuskan Untuk Berhijab dan Tak Pacaran


Banyak  hal atau cerita yang mengilhami dan bisa mengubah hidup seseorang untuk berhijrah mengenakan Hijab, sampai saat ini begitu banyak cerita yang saya dengar dibalik peristiwa hijrahnya kawan dan kerabat untuk kembali kepada fitrahnya wanita yaitu mengenakan Hijab/Jilbab, dari yang hanya ikut ikutan sampai pada kisah yang monumental dalam kehidupan mereka begitupun saya.

Saya sendiri memutuskan untuk hijrah mengenakan Hijab/Jilbab, berawal dari

Senin, 06 Agustus 2012

Cara Mengurangi Dampak Radiasi Handphone Bagi Tubuh

Setelah membaca artikel dan blog dokter tentang bahayanya radiasi telepon selular, saya  jadi teringat ketika tahun lalu saya mengikuti seminar kesehatan di Laboratorium Klinik Kesehatan di bilangan Kramat Raya Jakarta Pusat tentang "Bahaya Radiasi Handphone Bagi Kesehatan Reproduksi", dan kali ini saya ingin membagi informasi ini dengan para bloger (mumpung inget hehehe ) mengingat bahaya yang ditimbulkan tidaklah main-main karena hidup tanpa Handphone saat ini mungkin tidak pernah terbayangkan sebelumnya bagi kita, namun banyaknya kekhawatiran akan dampak Handphone bagi kesehatan membuat beberapa orang mulai mencoba menjauhkan diri dari alat telekomunikasi ini.

Minggu, 05 Agustus 2012

Memelihara Rasa Suka kepada Pasangan

Oleh : Cahyadi Takariawan

“Konsentrasikan ingatan anda. Hadirkan semua sisi kebaikan pasangan anda selama ini. Kumpulkan semua sisi positif pasangan anda”, demikian kalimat perintah saya kepada para peserta Pelatihan Wonderful Family di Kota Makassar, beberapa waktu yang lalu.
“Waktu anda tiga menit untuk menuliskan semua sisi kebaikan dan sisi positif pasangan anda. Silakan mulai menulis !” lanjut saya. Sekitar 100 pasangan suami isteri peserta Pelatihan tersebut segera menulis di atas kertas yang telah disediakan panitia.
Satu menit berlalu. Saya perhatikan peserta serius mengingat kebaikan pasangan untuk dituliskan. Dua menit berlalu. Beberapa peserta tampak sudah selesai menulis. Tak ada lagi kalimat yang akan dituliskan. Tiga menit sudah, waktu untuk peserta habis.
“Waktu habis. Silakan berhenti menulis”, ungkap saya. “Sekarang hitung berapa poin kebaikan pasangan yang berhasil anda hadirkan dalam tiga menit ini”. Tampak para peserta menghitung poin yang barusan selesai mereka tuliskan.
“Siapa yang menulis di atas 20 poin?” tanya saya. Tidak seorangpun angkat tangan.